Bertemu teman, menemukan kawan

Musik

BRE #JammingDiRumahAja “Setengah Mati”

Bre Setengah Mati #JammingDiRumahAja

Sore tadi melihat postingan di dinding media sosial seorang kawan. Isinya link video para personel BRE, salah satu band Jogja era tahun 2000-an yang nge-jam bareng membawakan kembali sebuah karya mereka.

Lagu dibawakan para Oom-oom ini berjudul “Setengah Mati” yang, kalau tidak salah, diambil dari album perdana mereka “Sempurna” di tahun 2007.

Ini video mereka di diberi hashtag #JammingDiRumahAja :

Dengan sama sekali tidak mempertimbangkan penampakan ajaib yang terlihat di akhir video ini, bagaimana kira-kira penampilan kawan-kawan dari Bre ini?

Entah gimana pendapat anak-anak sekarang ya. Apalagi yang lebih suka lagu yang videoklip-nya cewek nyanyi berbahasa Inggris, terus kangslupan. Sehingga mendadak bisa bicara bahasa Jawa sepanjang beberapa kata, yang dari sisi konteks rasanya kurang pas dengan teks lagu lainnya.

Namun buat Oom-oom dan Tante-tante yang melewati masa remajanya saat lagu ini naik daun, bisa jadi video ini kembali memantik beberapa kenangan beraneka rasa dari masa lalu.

Masa-masa indah yang tak terlupakan. Karena selain kenangan seputar cinta remaja, juga karena di masa itu kalau ke mana-mana tidak perlu pakai masker dan harus jaga jarak.

Buat saya sendiri, ada sebuah pengalaman unik melihat Afrizal Dirgantaka (vokalis), Tama Wicitra (gitaris), Fendee (gitaris), Alfan Kurniawan (bassis), dan Tony Saputro (drum) tampil bersama di masa kini.

Apalagi jika kemudian membandingkan sepak terjang mereka membawakan lagu yang sama di video klip lagu ini pada tahun 2008 silam.

Mungkin karena usia mereka dan usia penggemar mereka yang makin matang (untuk menghindari kata tua). Kemudian ekonomi yang lebih mapan, pengetahuan lebih luas, serta ritme hidup yang lebih tertata. Serta mungkin juga karena kita kembali mendengar lagu ini setelah sekian lama.

Apapun alasannya, yang jelas gabungan semua itu membuat lagu yang dulu pernah mereka bawakan ketika muda, terasa agak berbeda. Setidaknya terasa lebih nyaman diterima serta nampak lebih keren ketika mereka bawakan lagi kemarin itu.

Singkatnya, mereka lebih wangun membawakan lagu itu di saat sekarang, ketimbang ketika masih muda ketika masa pembuatan videoklip lagu ini jaman dulu itu.

Sekali lagi, itu semua terlepas dari adegan terakhir di video #JammingDiRumahAja tersebut.

Tentu saja, karena apa yang dilakukan Bre ini, tidak berlebihan kalau kemudian “para anak muda pada jamannya” jadi menanti band-band Jogja lainnya. Untuk membawakan kembali barang satu atau dua lagu-lagu mereka yang dulu nyaris tiap hari memenuhi ruang dengar anak muda kota ini.

Kalau saya sih salah satunya menunggu Setereovilla kembali nge-jam membawakan “Peri yang Bijak”. Keliatannya menarik.

2 Comments

  1. Hastira

    keren ini

  2. Zam

    entah saya yang tua banget atau muda banget, sehingga ngga tau grup musik BRE ini, mas.. 🙈

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.