Bertemu teman, menemukan kawan

Boga

Krenyos, Primadona Baru Setelah Sate Klathak

Krenyos Mak Adi

Krenyos Mak Adi

Sate klathak makin identik dengan Yogyakarta, bahkan nyaris mengalahkan Gudeg Yogyakarta dalam perbincangan para pecinta kuliner yang ingin, sedang, dan pernah berkunjung ke kota ini.

Sate Klathak Mak Adi

Sate Klathak Mak Adi

Namun demikian belum banyak pemburu dan pecinta klathak pernah bertemu apalagi sempat mencicipi mutiara terpendam dari dunia per-klathak-an yang dikenal dengan nama “Krenyos”.

Buat beberapa orang, krenyos ini kuliner jahat tapi nikmat. Apalagi buat mereka yang punya masalah dengan kolesterol.

Bahan Baku Krenyos

Bahan Baku Krenyos

Bayangkan saja, panganan yang bahan utamanya adalah lemak (iya lemak alias gajih) kambing yang dipotong kecil-kecil. Kemudian sambil menanti penggorengan memanas, lemak tersebut ditaburi garam secukupnya.

Begitu penggorengan panas, lemak langsung masuk ke sana. Setelah dibolak-balik beberapa saat, sedikit kuah yang biasanya menemani sate klathak diguyurkan ke lemak ini sambil terus dibolak-balik hingga tercampur dan meresap. Tentu saja aroma wangi masakan ini tersebar ke mana-mana saat proses ini berlangsung.

Krenyos sedang diolah

Krenyos sedang diolah

Saat lemak berubah warna dari putih jadi cokelat keemasan bersamaan dengan berubahnya bagian luar yang semula lembek menjadi keras tapi renyah, itu tanda sajian ini siap dihidangkan.

Menikmati hidangan unik ini disarankan seperti menikmati kudapan yang dinikmati di sela-sela obrolan santai seusai menghabiskan beberapa porsi sate klathak atau tongseng kambing. Jadi tidak sebagai lauk teman nasi.

Krenyos Mak Adi

Krenyos Mak Adi

Sebabnya adalah, dengan menikmatinya sebagai kudapan, kita akan secara maksimal merasakan sensasi kenikmatan hidangan jahat tapi nikmat ini.

Mulai dari tekstur renyah yang ditemui saat awal mula krenyos digigit, kemudian disambut ledakan rasa luar biasa begitu lemak hangat bercampur sedikit rasa kuah klathak dan garam membanjiri mulut, mengkilik-kilik indera perasa kita. Efeknya, kita mencobanya lagi dan lagi…

Mungkin ini asal mula kenapa dinamakan Krenyos. Mak krek, terus mak nyosss… Hahaha… entahlah…

Yang jelas, jika teman-teman berkolesterol tinggi, mungkin harus agak hati-hati dan tidak lupa daratan ketika menikmati krenyos ini. Sedikit aja cukup. Sekadar buat tamba pengen alias obat kepengen. Karena kalau kebanyakan bisa gawat!

JAWACANA edisi April 2018

JAWACANA edisi April 2018

Sayangnya tidak semua warung sate klathak bisa dan mau menyediakan krenyos di Yogyakarta. Informasi lebih lengkap tentang di warung klathak mana kita bisa mendapatkan panganan unik ini, bisa ditemui di tabloid JAWACANA edisi APRIL 2018 yang versi digitalnya bisa dibaca di http://bit.ly/2FKfcKz di http://bit.ly/2IgOnCZ atau bisa juga langsung dowload di http://bit.ly/2jybtqY

Selamat berpetualang!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.