Bertemu teman, menemukan kawan

Sela

Papa Rock ‘n Roll

Papa Rock 'n Roll

Beberapa saat setelah Subuh, ketika adik saya mengantarkan saya ke Lapangan Udara Adi Sucipto, dia menyenandungkan lagu Papa Rock ‘n Roll yang dibawakan oleh The Dance Company itu.

Saya tersenyum getir mendengarkannya karena walaupun lagu itu berirama rancak namun liriknya lumayan bikin nyengir perih gitu. Maklumlah, kejadian itu terjadi tepat empat hari setelah putri pertama saya lahir.

Bisa dibayangkan to, bagaimana rasanya jika harus meninggalkan putri yang imut – lucu dan baru berusia empat hari? Anak pertama pula..

Tapi ya gimana lagi, ada hal lain yang tidak kalah penting yang harus dijalankan, jadi bukan karena masalah tidak sayang atau tidak perduli.

Hal yang paling menyedihkan bukan masalah jarang bertemu dengan putri saya itu, tapi kehilangan momen-momen penting pertumbuhannya semenjak dari bayi merah mungil, sampai.. entahlah sampai kapan, tapi semoga tak selama itu.

Baiklah, ini postingan seorang bapak anyaran yang galau karena lama ndak ketemu putrinya. Jadi lagu serancak Papa Rock ‘n Roll aja bisa jadi bikin sedih dan nglangut.

Harap maklum ya…

4 Comments

  1. “… ada hal lain yang tidak kalah penting yang harus dijalankan, jadi bukan karena masalah tidak sayang atau tidak perduli.” Setuju banget sama kalimat ini, mas. Terkadang, pekerjaan dan keluarga (atau hubungan personal lainnya) tidak dapat dijadikan sebagai sesuatu yang harus dibanding-bandingkan. Malah, kalau memang keluarga (atau orang terdekat) benar-benar ingin melihat kita lebih maju, tentu akan mendukung karier kita, bukan membuat tidak produktif. 🙂

  2. Lha saya harus berjauhan dari keluarga, karena tugas, je Mas.
    Pingine yo se rumah terus ma Keluarga

    • Semua Papa Handal mesti pengen e gitu Mas. Mugi-mugi dapat tugas yang memungkinkan segera kumpul dengan keluarga, dan rejekine lebih melimpah ruah nggih. Aamiiin…

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.