Bertemu teman, menemukan kawan

Musik

Release Party “Kalarindu” Joyosantiko, Saat Rasa Dibiarkan Tumbuh Liar

Release Party “Kalarindu” Joyosantiko

Teguh Joyosantiko, gitaris B.U.K.T.U, di Sangkring Art Space Selasa (23/4) lalu meluncurkan album berjudul “Kalarindu”.

Album instrumental berisi 7 track ini menjadi ruang baginya meletakkan memori kolektif yang pada akhirnya sukses membereskan apa-apa yang mengganjal perasaannya.

Release Party “Kalarindu” Joyosantiko
Foto: Alni Widayanti @gg.olin

Simak saja track “When You Fly Away”, “Fireflies”, “Kalarindu”, dan “Sweet Moment”.  Track tersebut seolah bisa memunculkan imajinasi-imajinasi yang seolah akrab dengan beragam rasa yang berkelindan di keseharian. Apalagi rasa-rasa yang berkaitan dengan perpisahan yang sarat dengan perih dan tanya.

Di acara release party album tersebut, segala imajinasi dan rasa tersebut seolah sengaja ditumbuhkan dan dibiarkan menjalar liar di relung-relung hati para penonton. Semua ini karena mereka tak hanya mendengarkan tapi hadir dan menyaksikan langsung lagu-lagu di album Kalarindu ini dibawakan penciptanya.

Release Party “Kalarindu” Joyosantiko
Foto: Alni Widayanti @gg.olin

Teguh Joyosantiko, malam itu ditemani Adhie Bona (Bass), Paulus Neo (Kibor), Dedhy Aldint (Drum), dan Bodhi IA (Synth) sepertinya paham betul bagaimana efek lagu-lagu di album tersebut terhadap hati dan perasaan para penonton. Bahkan, pria yang juga dikenal dengan sebutan “Teguh Jos” ini tak sungkan membuka rahasia besar di balik album “Kalarindu”.

“Album ini saya bikin untuk dia yang tak tau diri bahwa sedang dirindukan. Untuk seseorang yang membuat saya sampai ke titik ini dan baik-baik saja,” ceritanya usai membawakan “Kalarindu”.

Release Party “Kalarindu” Joyosantiko
Foto: Alni Widayanti @gg.olin

Wajar saja jika kemudian ada penonton yang bertanya, “Ini tentang orang yang ditinggalkan ya?”, atau celetukan beberapa penonton “Fak, aku jadi kangen sama orang!” di tengah lagu-lagu dimainkan.

Tepuk tangan panjang menandi akhir dari “Konflik”, lagu terakhir yang dimainkan di peluncuran album ini. Namun ternyata acara belum berakhir. Seorang fans tiba-tiba maju ke depan panggung membawa kue berukuran besar lalu diberikan ke Teguh.

“Saya enggak menyangka tadi ada teman yang datang untuk merayakan ulang tahun saya. Memang sih saya malam ini ulang tahun, hal itu juga yang membuat Ibu bersikeras saya harus membuat release party ini tanggal 23 ini. Terima kasih untuk teman-teman yang datang malam ini, semuanya,” kata Teguh sebelum meniup lilin.

“Kalarindu” digarap Teguh di dua studio: Zhufu Studio Sangkring Art Space dan JB Studio yang merupakan markas band Jero Benteng (JB) Blues. Di album ini ia menggandeng Uya Cipriano (LastElise) sebagai produser, yang juga yang melakukan proses mixing dan mastering. “Untuk albumnya bisa dibeli ke saya langsung via Instagram @teguhjos atau di Alldint Shop,” pungkas Teguh.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.