Bertemu teman, menemukan kawan

Boga

Bingkisan Cokelat nDalem: Wayang Gatotkaca – Mint

Cokelat nDalem: Wayang Gatotkaca – Mint

Cokelat nDalem: Wayang Gatotkaca – Mint

Cokelat nDalem: Wayang Gatotkaca – Mint

Cokelat nDalem: Wayang Gatotkaca – Mint

Beberapa hari lalu, saya mendapat kiriman dari Mas @wednesyuda dan Mbak @meikahazim, berupa beberapa varian rasa Cokelat nDalem.

Seharusnya, seperti kawan-kawan lain di Yogyakarta yang juga mendapatkan kiriman cokelat dari Mas dan Mbak yang baik ini, bingkisan sudah saya terima pada 1 Maret 2013, sejalan dengan program Cokelat nDalem yang berjudul: “Serangan Cokelat 1 Maret 2013”

Tapi karena ndilalah pas saya di mBogor, maka cokelat tersebut datang agak terlambat dari tanggal 1 Maret. Tapi tak apa, yang penting cokelat-nya tiba dalam keadaan selamat, tak kurang suatu apapun 🙂

Dalam bingkisan tersebut, ada beberapa varian Cokelat nDalem, yaitu rasa mint dengan yang bergambar Gatotkaca, dark chocolate yang bergambar motif batik Sidomukti, dan rasa sereh yang bergambar Bregada Mantrijero.

Dari tiga rasa tersebut, sayang langsung jatuh hati dengan varian cokelat yang rasa mint.

Cokelat nDalem yang varian mint ini cokelatnya terasa lembut, ada rasa bitter-nya sedikit, bukan seperti cokelat-cokelat biasa yang lebih banyak susu/cream-nya yang diberi gula banyak lalu diberi perasa cokelat.

Ketika bungkus kertas bagian dalam dibuka, langsung meremang aroma mint, mengingatkan jajanan di masa lalu, tapi lupa-lupa ingat, jajanan apa yang aromanya campuran antara cokelat dan mint ini.

Setelah dicoba satu gigitan, seperti halnya cokelat yang baik lainnya, langsung lumer di lidah dan tidak menempel pada gigi maupun langit-langit mulut.

Campuran unik antara cokelat dan mint yang langsung lumer dimulut itu seketika menjelaskan jajanan apa yang tadi sempat lupa-lupa ingat terbersit dipikiran sesaat bungkusan dibuka.

Iya benar, ini rasanya mirip dengan perment mint merk trbr di masa lalu (mungkin sekarang masih ada tapi saya belum menemukannya lagi), yang bentuknya kecil warna putih. Permen yang awalnya terasa mint dan semriwing, namun di dalam bagian tengah permen tersebut, terdapat cokelat yang manis, seolah sebagai “tamba” dari rasa semriwing mint tadi.

Namun, jauh berbeda dengan permen tersebut, cokelat ini langsung terasa paduan antara mint dan cokelat yang seimbang, semriwing mint-nya cukup terasa, tapi tidak lantas menutupi rasa dan aroma cokelat yang juga tidak kalah khasnya itu.

Susah ya membayangkannya? Memang untuk bisa mengetahui bagaimana rasa suatu makanan/minuman, tidak ada cara yang paling sempurna, kecuali langsung mencicipinya. Mari silahkan.. 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.