Kemarin malam (13/07) di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM, pameran dan konser gamelan yang merupakan rangkaian dari Yogyakarta Gamelan Festival 2018 dimulai.
Pemeran gamelan Yogyakarta Gamelan Festival 2018 yang digerlar 13 – 15 Juli 2018 ini bertema GÅNGSÅ ANANTA VIRYA, artinya“semangat gamelan yang tak terbatas.”
Selama tiga hari tersebut, mulai 20:00 WIB, masyarakat dapat menikmat pameran yang mencoba menyuguhkan berbagai macam peran gamelan yang kadang tanpa sadar kita temui di kehidupan sehari-hari.
Elemen-elemen peran gamelan yang dimaksud itu antara lain edukasi, ritual, keagamaan, terapi, misi diplomasi, dan tentu saja entertain.
Semua hal tersebut disuguhkan kepada para pengunjung di ruangan sebelum memasuki area pagelaran gamelan.
Bersamaan dengan itu, rangkaian konser gamelan yang akan dihelat selama tiga hari juga mulai dibuka kemarin malam di Concert Hall Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM.
Konser gamelan di malam pertama ini diisi oleh beberapa penampil yaitu Gendhing Baskara MBS Pleret – Bantul, Project 2 (Rene Lysloff dan Willyday Onamlay) dari Yogyakarta dan Amerika Serikat, Musik Tradisional SMPN 6 – Jepara, serta Willyday Onamlay dan Karawitan Kuping Cumpleng – Yogyakarta.
Pagelaran hari ini kemudian ditutup dengan jam session yang dilakukan oleh seluruh penampil dengan aba-aba dari Ishari Sahida yang juga merupakan Program Director Yogyakarta Gamelan Festival ke-23 ini.
Esok hari, 14 Juli 2018, yang akan tampil di Konser Gamelan adalah Komunitas Gamelan Mini Anak Ngangkruk – Sleman, Panti Asuhan Bina Siwi – Bantul, Rasamaya – Solo, dan Gangsa Kukila SMA Kolese De Britto – Yogyakarta, dan seperti biasanya akan diakhiri dengan jam session oleh seluruh penampil di hari itu.
Leave a Reply