Sajama Cut rilis Godsigma pada 16 Oktober 2020 lalu, yang merupakan album penuh kelima band asal Jakarta ini.
Album ini telah dirilis di berbagai gerai digital 16 Oktober 2020, dan telah diperdengarkan secara resmi pertama kalinya di akun OnlyFans Sajama Cut.
Sementara itu, untuk versi fisik album ini rencananya akan diluncurkan Demajors Record pada November 2020 mendatang dalam bentuk CD.
Menurut band yang beranggotakan Marcel Thee (vokalis), Dion Panlima Reza (gitar), Arta Kurnia (bass), Hans Citra Patria (keyboard), dan Banu Satrio (drum) ini, Godsigma memiliki aransemen yang lebih “organik” jika dibandingkan album-album sebelumnya.
“Kami banyak terinspirasi dari tur album sebelumnya, Hobgoblin,” jelas Marcel Thee.
Sekadar informasi, “Hobgoblin” yang dirilis Juni 2015 silam, Sajama Cut berkolaborasi dengan 20 pelukis, ilustrator, penulis puisi, videografer dan sutradara sebagai bentuk kampanye promosinya.
Tampaknya karena banyak berjumpa dengan band indie rock di tur album tersebut, Sajama Cut rilis Godsigma ini. Sebuah album yang –dalam istilah mereka– “stage-oriented, dan dikerjakan bareng dan live.”
“Sebelumnya, kami band yang berorientasi ke studio. Untuk pertama kalinya, kami bikin album yang menurut kami tepat energinya untuk panggung. Kami bertemu langsung sebagai band dan mengkomposisi album ini bersama-sama. Ini album yang kolaboratif.” lanjut Marcel.
Hal unik lain di album yang judulnya mengingatkan pada serial televisi anime tahun 80-an ini adalah untuk pertama kalinya sejak album debut mereka yang rilis 2001 silam, Apologia, Sajama Cut menggunakan lirik berbahasa Indonesia dari awal hingga akhir album.
“Gue ingin menggunakan lirik sebagai instrumen berbeda, dan menghindari pendekatan lirik yang umum. Kami mencoba seharfiah mungkin, meski tetap dengan cara kami sendiri,” ungkap Marcel.
Beranjaknya usia para anggota band ini, mau tak mau turut mendewasakan Sajama Cut juga. Hal tersebut tercermin pada lirik-lirik lagu mereka yang bertutur seputar keluarga, maskulinitas yang rapuh, kenangan masa muda yang berubah konyol, hingga cinta usia-pertengahan yang tak kalah romantis. Ini makin diperkuat dengan status seluruh anggota Sajama Cut, kecuali Hans, yang telah berkeluarga.
Perilisan album penuh Godsigma ini didahului empat single berformat kaset yang masing-masing dirilis oleh Gabe Gabe Tapes, Lamunai, Orange Cliff, dan Guerrilla Records, serta rilisan vinyl “Rachmaninoff dan Semangkuk Mawar Hidangan Malam” dengan format 7 inch oleh Vanilla Thunder Records.
Leave a Reply