Hingga saat ini, saya masih mengalami kesukaran memahami pesan-pesan yang disampaikan dalam suatu puisi, terutama puisi yang untuk bisa mengerti artinya pembaca harus menyelami berlapis-lapis makna dari sebuah deretan kata yang membentuk puisi tersebut.
Ke-sukar-paham-an saya akan puisi tidak hanya terhenti pada puisi-puisi yang dibawakan dengan cara berdeklamasi, seperti yang sering dilakukan adik-adik pelajar jika ada acara peringatan kemerdekaan Indonesia misalnya.
Namun ternyata saya juga sukar memahami puisi yang telah dikemas dalam sebuah lagu, bahkan lagu yang populer sekalipun. (OK, maksudnya populer di sini adalah di jaman saya masih remaja dulu. Puas? 😀 ).
Setelah sekian lama saya tidak memperdulikan kebodohan saya dalam menikmati dan mengapresiasi puisi, beberapa hari lalu saya kembali tersadar akan kelemahan ini.
Pemicunya adalah saat saya mendengarkan Heavy Rotation versi Indonesia yang dibawakan oleh kakak-kakak cantik dan enerjik dari JKT48.
Cobalah perhatikan lirik lagu tersebut, entah bagaimana dengan kalian, tapi saya sukar untuk menangkap maknanya kemudian berpikir: “Sebenernya ini mau ngomong apa ya?”
Selesai mendengarkan lagu dan mengalami kesesatan dalam pencarian makna halah, saya jadi teringat Fariz RM, seorang penyanyi handal dan idola muda-mudi pada masanya, dengan salah satu lagunya berjudul Selangkah Ke Seberang, yang saya juga mengalami kesukaran untuk memahami maknanya. Coba deh perhatikan lirik lagunya.
Eits, tapi buat anggota Forum Pembela JKT48 dan Fans Berat Fariz RM, jangan langsung mencaci maki saya ya. Karena sungguh saya sangat menyukai kedua lagu tersebut dan sering saya putar untuk menyemangati saya saat beraktifitas, bersama dengan lagu No Other milik Super Junior, Gee dan Genie yang dibawakan oleh Girls’ Generation, serta tak ketinggalan Ma Boy oleh Sistar19, yang ndilalah saya ya juga ndak tau makna lagu-lagu itu.
Iya, ternyata itu menariknya. Kita bisa menikmati (setidaknya untuk level saya yang cupu di dunia perpuisian), lirik-lirik rumit yang ada di dalam lagu-lagu tersebut tanpa harus memahami maknanya dan artinya.
Mendadak saya teringat pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia jaman SMA dulu yang sempat menyebut-nyebut Kredo Puisi 1973-nya Sutardji Calzoum Bachri yang berbunyi (OK, saya ngaku, isi Kredo ini saya dapat dari Googling):
Saat kata adalah kata, yang tak kau bebani dengan sesal dan harapanmu, maka saat itulah kata menjadi nyata. Ia bukan mantera, ia bukan doa, ia bukan apa-apa. Maka kata-kata puisimu berkata-kata nyata.
Anu, sebenernya saya juga ndak begitu paham isi kredo itu, tapi keliatannya keren dipasang di atas situ, dan mungkin saja itu maksudnya “kata-kata tidak harus bermakna tapi bisa berkata-kata”. Untuk kasus ini, susunan kata-kata di atas semoga bisa bermakna “keren banget nih yang nulis blog, paham sastra gitu keliatannya, ngerti Kredo Puisi 1973 segala lho..” 😀
Kembali ke Heavy Rotation versi Indonesia dari JKT48 dan Selangkah Ke Seberang milik Fariz RM, yang beberapa tahun lalu dibawakan ulang oleh White Shoes & The Couples Company di album Vakansi, jika ada yang bisa menjelaskan kepada saya dengan bahasa yang sangat sederhana mengenai makna lirik lagu-lagu tersebut, saya akan berterima kasih sekali, karena pasti semakin memudahkan saya menikmati lagu-lagu itu.
Gimana? Ada yang mau membantu?
veta
melodyyyyyyyy
temukonco
Walah Mas, Kak Melody itu yang mana ya? Saya ndak apal tenan ini wajahnya satu demi satu.. 😀
afit
waini, nek disuruh mengartikan maknanya saya ga tau e. saya cuma penikmat sahaja. apa yang enak di dengar dari musik JKT48 ya di dengarkan, sukur-sukur bisa merasakan dedek-dedek JKT48-nya.
eh maksudnya nonton konsernya.
salam sayang
temukonco
Oohh… Konsernyaa… tak kira lagunyaa e Mas… Hahaha..
jeci
intinya itu gini lho mas…
JKT48 itu,cuma ungkapan euphoria cah remaja (baca:kimcil) jatuh cinta,berbunga-bunga,semuanya jadi terlihat dan terasa indah. gitu sak jane.
Kalo yang Fariz itu (ealaaah maaas,jejerane kok yo adoh men era ne lhooo)
intine ya cuma,move on gitu aja sih. Dari terpuruk,terus niat move on dan survive,melakukan sesuatu utk kehidupan lebih baik walau kondisi sedang syuraaam
Nek nurutku ya koyo ngono wae sih,ra kudu diterjemahke pengertian kata perkata to ya namanya juga puisi eh lirik lagu,asal dinikmati lagunya enak yo teko manthuk-manthuk,geleng-geleng *sambil nyruput teh kancane telo godog*
hahahha
temukonco
Wanguuunn.. Detail tenaaann… Cen terbukti nek MD tenanan Mbak e satu ini..
Terima kasih atas pencerahannya ya Mbak.. Maturnuwuunn… Nek ra ono njenengan embuh piye aku ki.. Hihihi..
vindrasu
Keliatannya lagu Heavy Rotation itu aslinya bukan bahasa Indonesia ya? Sori Aku kuper kalo masalah girl band, tapi keliatannya memang mereka butuh intepreter yang bagus deh, kasihan mbak2nya 😐
Tapi aku setuju kalo lagu2 Indonesia jaman dulu memang nggak gampang dicerna liriknya. Sebenernya pasca Fariz RM masih punya musisi kaya KLa Project yang buat lagu dengan lirik yg njlimet dan kata2 planet. Kalo saat ini mungkin malah band indie seperti Melbi yang masih puitis 🙂
temukonco
Iya Mas, asline berbahasa Jepang dan njenengan pasti wis riset nganti tekan video klip e AKB48 yang “hokya-hokya” itu to 😀
Iya, setelah Fariz RM, terus ada KLA Project, ning kok aku ra kepikiran yo malahan? Sing kelingan malah langsung ke Fariz RM e.. Wah pertanda apa ini?
Iya dan saya sepakat, hingga saat ini Melbi masih nggendera nek bab kuwi.. Tenan.. 🙂
Icha
saya juga nggak tau makna dibalik soundtrack Sinchan versi Indonesia, mas
temukonco
Oh iya, bener.. Tapi selain Sinchan, saya ya agak bingung dengan soundtracknya Dragonball juga sih.. 😀
gandes
“Hingga saat ini, saya masih mengalami kesukaran memahami pesan-pesan yang disampaikan dalam suatu puisi…” Hehehe… Jadi ingat. Mas Iwan secara lisan juga pernah mengaku demikian.
Saya setuju sama Mba Jeci (salam kenal ya, mba. Saya ndak bermaksud melu-melu wae, lho :p). Lirik JKT48 menggambarkan remaja yang sedang jatuh cinta, itu bisa disimak dari lirik: “seperti popcorn yang meletup-letup”. Lalu, mengapa memakai analogi popcorn? Apakah ingin membicarakan bahwa konsep remaja saat ini adalah mereka yang gemar nonton film di bioskop? (ini diabaikan saja. hehehe)
Kalau lirik dari Fariz RM, penyanyi yang sudah tidak populer di zamanku (hehehe), saya juga memaknainya sebagai gerakan “ayo, move on, jangan galau, biar lagu yang menghapus dukamu”. Itu terlihat di kalimat terakhir.
Hooh, mas. Ndak perlu kata per kata dipahami, sing penting iso marai mantuk-mantuk. Jadi inget, waktu nonton Navicula di Galeri Antara. Saya ndak reti liriknya, tapi yo iso marai mantuk-mantuk. 🙂
Kalau musisi yang puitis selain Melbi, mungkin bisa simak Payung Teduh atau Dialog Dini Hari. Beberapa lagu ERK juga menyimpan makna tersirat.
Sedikit keluar konteks, mungkin sebagian dari kita juga tetap bisa menikmati nyanyian Sigur Rós yang berbahasa Irlandia atau bahkan Kenny G yang nggak punya lirik sama sekali. :p
*maaf, dadine panjang. Ndak nunut curhat, lho iki 😀
temukonco
Maturnuwun Mbaak.. Jasamu tak kulupakan, bagaikan Pak Dirman 😀 Btw, nunut curhat ya ra popo kookk.. :p
jeci
salam kenal juga mbak gandes,kalo saya komen itu yo jan-jan’e mung mergo saya tuh nge-fans sm tulisan-tulisane mas iwan ini lho hahahaha
temukonco
ngefaaannssss.. karang aku ki semacam kipas angin.. 😀
Hedwigus™
Saya nunggu versi adultnya saja… mungkin di versi yang itu akan lebih dimengerti … #
temukonco
waaah… ndak usah pake syair juga pasti paham kalo adult.. cukup pake bahasa tubuh 😀
Dinda100
Klo setau aku, Heavy Rotation tentang cinta-cinta gitu deh.
Kan ada liriknya ‘Wajahmu suaramu, selalu ku ingat..membuatku menjadi tergila-gila’ noh..
temukonco
Kirain cerita tentang “Puteran yang Berat” *halah apaa cobaakk…* Terima kasih infonya yaa 🙂