Kalau versi 3.9 dari WordPress ini tidak diberi nama Smith, mungkin hingga saat ini saya tidak tahu bahwasa dulu ada musisi jazz juga bisa keren kalo dibawakan dengan organ. Bukaan.. Organ di sini maksudnya bukan organ tubuh seperti di pelajaran biologi itu, tapi adalah alat musik semacam piano yang… ah mending lihat langsung di wikipedia aja deh, yang versi Bahasa Indonesia juga ada kok.
Hal itu mungkin karena sejak kecil, jika memutar musik-musik jazz era tahun 50 hingga 70-an (dan waktu itu saya belum tahu kalo itu namanya jazz), yang sering saya dengar adalah komposisi jazz dengan denting-denting piano diantara beberapa jenis alat musik lain, tapi sama sekali tidak pernah organ terdengar di antara komposisi-komposisi tersebut.
Sementara kalau organ, otomatis yang terbersit di ingatan adalah salah satu alat musik yang mengiringi musik rock. Seperti yang ditampilkan Matthew Fisher-nya Procol Harum, The Beatles jaman Billy Preston, atau The Doors oleh Ray Manzarek-nya.
Berbekal dengan referensi seperti itu, maka hingga beberapa waktu lalu, saya sama sekali sukar membayangkan bagaimana hasilnya jika organ dimainkan dalam sebuah komposisi jazz.
Kemudian, muncullah versi 3.9 WordPress dengan nama “Smith”, yang diambil dari nama Jimmy Smith (pakai “y” bukan “ie” seperti Jimmie Smith yang juga musisi jazz tapi dia pegang drum), yang ternyata seorang pemain organ, yang aktif sekitar tahun 50 sampai 70-an.
Jujur saja saya masih belum bisa menikmati komposisi jazz yang ada organ-nya ini, bukan berarti apa yang ditampilkan Oom Jimmy Smith ini jelek, saya yakin pasti keren kok.
Akan tetapi, lebih karena setiap saya mendengar organ menjadi intro sebuah komposisi, jika iramanya agak rancak, saya langsung teringat: You know that it would be untrue.. You know that I would be a liar..
Sementara jika iramanya agak lambat, saya teringat: We skipped the light fandango…
Ya maaaafff… 😀
Leave a Reply