LastElise rilis “Aditi” tepat di Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 November 2020 kemarin.
Single “Aditi” yang dibawakan band yang kebanyakan karya-karyanya bernuansa ambient dan psychedelic, serta dipengaruhi musik alternative rock 90-an ini, adalah sebuah komposisi sebagai bentuk cinta sekaligus penghormatan untuk semesta.
Tentu saja di dalamnya termasuk bumi, hutan, dan air yang selama ini berperan layaknya seorang ibu yang selalu merawat makhluk lain yang ada di dalamnya.
Band yang personel utamanya terdiri dari Uya Cipriano (gitar,vokal, synth) dan Erwyn Leboy (drum & perkusi), dengan dibantu Doni Kurniawan pada bass, mengambil nama “Aditi” yang menjadi judul single ini, dari sebuah kata bahasa Sanskerta (अ दती; Aditī) yang menurut agama Hindu adalah nama Ibu dari para dewa.
Sebelum LastElise rilis “Aditi” tepat di Hari Pohon Sedunia kemarin, band asal Yogyakarta ini juga pernah merilis Aditi dalam versi yang agak berbeda di album “Live at Sangkring Art Space” bersama tiga lagu lainnya, bulan Mei 2020 lalu.
Single “Aditi” yang bagian awal seolah mengingatkan pada suara Sampe’, sebuah alat musik petik tradisional khas milik suku Dayak, jika dibandingkan dengan versi bulan Mei 2020, versi yang dirilis pada Hari Pohon Sedunia ini relatif lebih sederhana dan sangat minimalis.
Isian drum oleh Erwyn Leboy dan bass oleh Doni Kurniawan untuk single ini direkam di Neverland Studio. Sementara Uya Cipriano rekaman vokal di Rockstar Studio. Sedangkan rekaman gitar hingga proses mixing dan masteringnya, juga dikerjakan Uya Cipriano di Aska Audio Lab.
Single terbaru milik band yang berdiri 12 September 2006 silam ini, sekarang sudah dapat dinikmati berbagai di gerai digital.
Leave a Reply