Bertemu teman, menemukan kawan

Boga

Olive Fried Chicken, Gudeg, dan Bakpia

Olive Fried Chicken - Ayam Goreng Olive

WikimediaImages / Pixabay

Bisa jadi akan tiba saatnya gudeg dan bakpia tergeser oleh Olive Fried Chicken sebagai kuliner Yogyakarta yang dirindukan.

Itu nanti bisa saja terjadi saat nanti mahasiswa-mahasiswa sekarang ini sudah lulus dan kembali ke daerah asalnya. Gitu kurang lebih postingan yang saya unggah di akun instagram @temukonco beberapa waktu lalu.

View this post on Instagram

Liburan semester beberapa waktu lalu, ada hal menarik yang terlihat dari postingan media sosial kawan-kawan mahasiswa-mahasiswi Yogyakarta yang sedang berada di kampung halaman mereka.⁣⁣ ⁣⁣ Mungkin karena sudah lama meninggalkan Yogyakarta, di hari-hari akhir liburan semester, beberapa postingan mahasiswa tersebut secara umum menggambarkan kerinduan mereka pada ayam goreng Olive.⁣⁣ ⁣⁣ Mulai dari yang secara eksplisit menyatakan kerinduannya pada ayam goreng ini, atau yang bertanya pada follower mereka di mana bisa menemukan ayam goreng Olive di kota mereka.⁣⁣ ⁣⁣ Saking dekatnya ayam goreng ini dengan mahasiswa dan anak-anak kos, seorang kawan pernah bertanya: "Kenapa tidak ada orang yang mau membuat aplikasi semacam Info Olive Jogja?"⁣⁣ ⁣⁣ Menurut kawan tersebut, pasti aplikasi tersebut dapat menolong memudahkan penggunanya untuk tidak hanya mencari lokasi outlet Olive terdekat, tapi juga bisa memberikan informasi di outlet tersebut potongan ayam sebelah mana yang sudah tersedia dan mana yang masih kosong atau sudah habis.⁣⁣ ⁣⁣ Jadi kalau misalnya ada pengguna yang ingin ayam bagian paha atas, ia bisa langsung meluncur ke outlet yang menyediakannya, tanpa harus kecele mendatangi outlet lain yang tinggal tersisa paha bawah dan sayap, misalnya.⁣⁣ ⁣⁣ Dari berbagai pengalaman dan kejadian yang didapatkan dari kawan-kawan tersebut maka jika generasi mahasiswa saat ini kelak lulus dan kembali ke kampung halamannya, jangan heran jika kuliner Yogyakarta yang akan mereka rindukan bukan lagi gudeg atau bakpia, melainkan ayam goreng Olive.⁣⁣ ⁣⁣ (Postingan ini tidak berbayar, tapi jika pihak Olive bersedia membayar, monggo lho…) 😁😁😁⁣⁣ ⁣ #tridasacritaboga⁣⁣ #friedchicken⁣ #olivefriedchicken⁣ #ayamgoreng⁣ #kulinerindonesia⁣⁣ #indonesianculinary⁣⁣ #kulineryogyakarta⁣ #kulineryogya #yogyakarta⁣

A post shared by Iwan Pribadi (@temukonco) on

 

Asal mula munculnya ide untuk mem-posting tulisan dan gambar paha ayam goreng a la Olive itu sepele sebenarnya. Karena saya melihat adanya kesamaan isi status  media sosial  mahasiswa-mahasiswa Yogyakarta yang sedang pulang kampung saat liburan tengah semester kemarin.

Isi status media sosial para mahasiswa itu yang banyak beredar di lini masa saya adalah “kerinduan mereka terhadap ayam goreng Olive”!

Buat kawan-kawan dari luar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang mungkin belum tahu, “Ayam Goreng Olive” atau nama resminya “Olive Fried Chicken” adalah sebuah franchise fast food Indonesia dengan jualan utamanya apalagi kalau bukan ayam goreng.

Nampaknya kombinasi antara rasa yang sesuai selara, harga yang pas di kantung, serta lokasi yang tersebar di mana-mana sehingga mudah ditemui, membuat para mahasiswa jadi akrab dengan Olive Fried Chicken ini.

Jangankan mahasiswa, ayam goreng ini juga kerap jadi pilihan orang-orang kantoran kalau sudah bingung dan mentok tidak ada ide mau makan siang di mana.

Nah, kembali ke mahasiswa-mahasiswa yang sedang liburan di kampung halamannya tapi kangen dengan ayam goreng Olive karena tidak ada cabangnya di daerah mereka (kecuali Klaten).  Melihat status mereka di media sosial jadi terbayang, beberapa tahun lagi saat para mahasiswa ini sudah lulus keluar Yogyakarta dan jadi orang sukses. Jangan-jangan yang ada di kenangan mereka tentang makanan khas Yogyakarta, ya Olive Fried Chicken ini. Bukan gudeg atau bakpia.

Apalagi pas iseng saya tanya ke beberapa mahasiswa itu, dalam satu bulan kalau di Yogyakarta lebih sering makan gudeg atau ayam goreng ini? Jawabannya lebih banyak ayam goreng dan bahkan belum tentu sebulan mencicipi gudeg.

Demikian pula dengan bakpia. Amat jarang para mahasiswa luar Yogyakarta itu dalam sebulan beli bakpia. Kalaupun mencicipi bakpia biasanya karena diberi oleh orang lain atau oleh-oleh dari kenalan atau kerabat.

Jadi tidak salah kan kalau di masa depan, sangat terbuka kemungkinan makanan yang dirindukan para pemuda-pemudi lulusan perguruan tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta bukan lagi gudeg dan bakpia, tapi Olive Fried Chicken?

Catatan:

1. Tulisan ini ha mbok sumprit sama sekali tidak berbayar ataupun dibayari oleh Olive Fried Chicken.

2. Kalau dua point catatan ini mendadak menghilang dari artikel ini, berarti Olive Fried Chicken sudah berbaik hari membayari. 😀 😀 😀

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.