Band indie rock asal Jakarta, Sajama Cut, baru saja merilis single baru berjudul “Rachmaninoff dan Semangkuk Hidangan Malam.”
Lagu tersebut adalah single keempat sekaligus terakhir yang dirilis menjelang album terbaru dari band yang beranggotakan Marcel Thee (vokalis), Dion Panlima Reza (gitar), Arta Kurnia (bass), Hans Citra Patria (keyboard), dan Banu Satrio (drum).
Seperti ketiga single lain, “Rachmaninoff dan Semangkuk Hidangan Malam” dilepas dalam format kaset pita hasil kerjasama dengan label asal Jakarta, Guerrilla Records, dan tidak tersedia di platform gerai digital manapun.
Warna musik yang mengingatkan pada grup-grup New Wave tahun 80-an, membuka “Rachmaninoff dan Semangkuk Hidangan Malam” sebagai sebuah ode bagi pekerja yang terpaksa banting tulang dan cepat-cepat dewasa.
Kemudian pada bagian chorus, Sajama Cut mengingatkan sang protagonis untuk “taklukkan dunia, hargai wanita,” dan terus “merayakan curah uang bersama Hades”, sang dewa kematian.
“Rasanya proses lagu ini paling spontan dibandingkan lagu-lagu lain di album kami nantinya,” ujar Arta Kurnia, sang bassis dari band yang pernah menghias soundtrack film Janji Joni ini.
Semua bermula dari nada synth yang dibawa ke studio oleh keyboardis Hans Citra Patria, sebelum digarap bersama menjadi lagu yang utuh.
Kerja keras Hans ini dirayakan di lagu ini dengan menggunakan “Hans Citra Patria” sebagai nama sosok protagonis, si pekerja apes yang “makan siang di malam hari” dan “tertimpa tangga korporat”.
“Saya ingin mengapresiasi Hans yang belajar mati-matian memainkan keyboard demi Sajama Cut,” imbuh Marcel Thee.
“Selebihnya, lagu ini merujuk ke kehidupan teman-teman gue yang banting tulang setiap hari untuk bertahan hidup.” Lanjutnya.
“Lagu ini tentang menantang hujan, telat makan, hidup dari mulut-ke-tangan, dan berusaha terus tersenyum menghadapinya. Kita kemungkinan tidak akan menang, tapi perjuangan kita tetap memiliki nilai sendiri.” pungkas , sang vokalis band sekaligus penulis lirik single ini.
“Gue merasa terhormat karena nama lengkap gue bisa diabadikan dalam sebuah lagu. Dan memang, apa yang sering gue keluh kesahkan ke Marcel tentang tanggung jawab di hidup gue terwakili dari lirik yang ditulis Marcel. Semoga lagu ini ikut mewakilkan perasaan banyak orang yang terus berjuang mati-matian demi hal baik.” ujar Hans.
Single “Rachmaninoff dan Semangkuk Hidangan Malam” dirilis dalam bentuk kaset pita dan dijual bersamaan merchandise berupa t-shirt yang didesain oleh Anindito dari Orange Cliff Records.
Cassette single ini juga menampilkan versi cover “Rachmaninoff dan Semangkuk Hidangan Malam” dari Whitenoir, serta interpretasi ulang single kedua mereka, “Adegan Ranjang 1981 ♥ 1982” dari Polyester Embassy dan Ache.
Pre-order kaset dan merchandise telah dibuka pada 17 Agustus – 23 Agustus 2020 lalu melalui akun media sosial resmi Guerrilla Records, @guerrillarecs.
Antyo®
Kaset?
Wah bakal merepotkan yang gak punya tape deck.
Bujana juga pernah bikin kaset tapi ada vers vinyl.
Di Spotify ada Menggenggam Dunia ternyata.
temukonco
Bener Paman. Selain itu, menurut saya kok dari sisi keawetan dan kualitas audio, lebih baik vinyl ya, ketimbang kaset.