Bertemu teman, menemukan kawan

Pengumuman

Paniradya Kaistimewan adakan Jogja Menyapa Mahasiswa Baru

Paniradya Kaistimewan Jogja Menyapa Mahasiswa Baru

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X bertemu Mahasiswa Baru di acara Jogja Menyapa oleh Paniradya Kaistimewan. (Foto: Paniradya Kaistimwan)

Paniradya Kaistimewan menggelar kegiatan bertajuk Jogja Menyapa, pada Selasa 20 Agustus 2019 di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, untuk menyambut para mahasiswa baru di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Meskipun secara resmi acara baru dimulai sekitar pukul 19:30 WIB, namun sejak 16:00 WIB Pelataran Soegondo FIB UGM yang menjadi disulap menjadi Kampung Budaya Yogyakarta, sudah nampak meriah dengan hiruk pikuk panitia mempersiapkan panggung, sound system, dan segala sesuatunya. Sementara para mahasiswa FIB UGM, mahasiswa baru dari luar FIB dan luar UGM, serta pengunjung yang telah mendaftarkan diri sehari sebelumnya, juga mulai nampak berdatangan satu demi satu.

Paniradya Kaistimewan Jogja Menyapa Mahasiswa Baru

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X bertemu Mahasiswa Baru di acara Jogja Menyapa oleh Paniradya Kaistimewan. (Foto: Paniradya Kaistimewan)

Sementara itu di beberapa sudut lokasi kegiatan ini, juga nampak bersiap beberapa penjual panganan khas Yogyakarta, yaitu Bakmi dan Soto. Ada pula beberapa warung angkringan yang menyediakan gorengan komplit dengan teh nasgitelnya. Sementara itu di bagian lain terlihat ada sebuah kios yang menyediakan kopi, mirip seperti kedai-kedai kopi yang menjamur di Yogyakarta belakangan ini. Makanan dan minuman tersebut nanti bisa dinikmati oleh para pengunjung acara ini. Gratis!

 

Apa dan Siapa Paniradya Kaistimewan Itu?

Paniradya Kaistimewan yang menjadi penyelenggara kegiatan Jogja Menyapa ini adalah Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Perdais No. 1 Tahun 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga yang dipimpin oleh seorang Paniradya Pati ini berfungsi membantu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penyusunan kebijakan urusan keistimewaan dan pengoordinasian administratif urusan keistimewaan.

Alasan Paniradya Kaistimewan menggelar kegiatan ini karena melihat saat-saat mengalirnya mahasiswa baru ke Daerah Istimewa Yogyakarta seperti sekarang ini, adalah saat tepat mengenalkan keistimewaan Jogja. Sehingga baik warga sudah lama tinggal di Jogja maupun para para mahasiswa baru hitungan minggu atau bulan lamanya tinggal di sini, bisa sama-sama memahami apa yang dimaksud dengan Jogja Istimewa, ataupun Keistimewaan Yogyakarta.

Karenanya, tajuk kegiatan Jogja Menyapa ini diikuti oleh tagline: Ngaruhke, Ngarahke – Tepung, Dunung, Srawung.

Makna dari taglineNgaruhke, Ngarahke” adalah menggambarkan tindakan-tindakan awal yang umum dilakukan masyarakat Jogja Istimewa ketika menyambut tamu atau warga baru. Ngaruhke maksudnya menerima, menyambut, atau sapaan sugeng rawuh/selamat datang. Sementara, Ngarahke maksudnya mengarahkan atau menunjukkan berbagai hal tentang Jogja, sehingga antara warga baru dan tuan rumah saling mengenal dan memahami. Dengan saling mengenal dan memahami, para mahasiswa baru, bisa Tepung (paham dan mengerti), Dunung (mengenal lebih dekat), dan Srawung (menjalin hubungan lebih dekat dan akrab).

Wagub DIY bacakan sambutan Jogja Menyapa Mahasiswa Baru Paniradya Kaistimewan

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X bacakan sambutan Gubernur DIY di acara Jogja Menyapa oleh Paniradya Kaistimewan. (Foto: Paniradya Kaistimewan)

Harapannya, para warga baru Jogja yang berasal dari beragam latar belakang budaya, tidak harus serta merta menjadi orang Jogja (Jawa). Namun tetap membawa unsur dan identitas budayanya sendiri untuk saling melengkapi dan membaur di bersama masyarakat setempat. Karena hal tersebut merupakan salah satu ciri Jogja Istimewa.

Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta KGPAA Paku Alam X, “Berbaurlah dengan warga masyarakat DIY, karena pelajaran berharga tak hanya diperoleh dari bangku perkuliahan, namun ilmu sejatinya hidup dapat Anda dapatkan dengan pergaulan positif dan penuh persaudaraan dimanapun Anda berada.“

sebagian mahasiswa yang mengikuti acara Jogja Menyapa oleh Paniradya Kaistimewan

Para mahasiswa yang mengikuti acara Jogja Menyapa Mahasiswa Baru di FIB UGM Yogyakarta (Foto: Paniradya Kaistimewan)

 

Jogja Menyapa Mahasiswa Baru

Kegiatan Jogja Menyapa ini menampilkan beberapa bentuk kesenian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya tari Ikat dari Nusa Tenggara Timur yang dibawakan oleh kawan-kawan dari Asrama Sumba, tari Ratoeh Pukat dari Aceh oleh kelompok Rampoe UGM, tadi Katreji dari Halmahera Selatan yang dibawakan oleh teman-teman SKPM Halsel, serta tak ketinggalan Beksan Wanara yang dikemas layaknya flashmob, persembahan dari Kridhamardawa Kraton Yogyakarta.

Kelompok Keroncong Plesiran juga menghangatkan suasana dengan membawakan lagu-lagu kiwari dengan iringan keroncong. Seperti misalnya lagu Benci untuk Mencinta dan lagu yang akhir-akhir ini kembali naik daun di “party-party kota besar”, yaitu Berharap tak Berpisah. Khusus untuk lagu yang disebutkan terakhir tadi, ternyata saat di-keroncong-kan juga tetap enak di dengar dan masih mampu mengajak para penonton menyanyi bersama.

Namun demikian, mau tidak mau, bintang di malam Jogja Menyapa ini adalah Didi Kempot yang akhir-akhir ini kembali naik daun dan mendapat gelar Lord of Broken Heart. Ini terbukti ratusan penonton ikut bernyanyi dan bergoyang, mengikuti lebih dari 10 lagu yang dibawakannya, baik sendiri maupun yang dinyanyikan oleh Didi Kempot’s Angels. Mulai dari lagu Cidro, Kalung Emas, Banyu Langit, hingga Pamer Bojo. Semuanya dinyanyikan dan dijogetkan bersama.

Seluruh rangkaian kegiatan tersebut, pada akhirnya diharapkan mampu menciptakan kenangan-kenangan dan kesan-kesan indah. Kenangan dan kesan yang harapannya akan selalu diingat oleh para mahasiswa baru, mahasiswa lama, dan semua orang yang menyaksikan. Tentang bagaimana kehidupan di Jogja Istimewa yang mewadahi beragam manusia dan budaya dari berbagai penjuru dunia.

Keseruan acara Jogja Menyapa mahasiswa baru oleh Paniradya Kaistimewan bisa dilihat di bawah ini. Selamat datang di Jogja Istimewa!

View this post on Instagram

Cendol dawet, cendol dawet seger Cendol cendol dawet dawet Cendol cendol dawet dawet Cendol dawet seger piro, lima ngatusan Terus gak pake ketan Ji ro lu pat nem pitu wolu… Tak kintang-kintang !! Tak kintang-kintang !! Inilah momentum mengenalkan Istimewanya Jogja kepada mahasiswa baru Jogja. Mengenalkan Jogja Istimewa mulai dari kehidupan baik budaya, tata krama, kuliner, laku keseharian, hingga serpihan sejarah. Gawean ini kemudian ditutup dengan penampilan 'Lord of Broken Heart" PakDhe @didikempot_official yang telah membuat sadbois dan sadgirl Ambyarrr… Tak kintang-kintang !! Tak kintang-kintang !! #JogjaIstimewa #PaniradyaKaistimewan #EventJogja #Yogyakarta #JogjaMenyapa #WongJogjaIstimewa

A post shared by PaniradyaKaistimewan (@paniradyakaistimewan) on

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.